Pejambon-bjn.desa.id Semenjak Peraturan Bupati Bojonegoro nomor 47 tahun 2014 tentang Gerakan Desa/kelurahan Sehat dan cerdas di sahkan , dan perpustakaan Desa masuk pada indikatornya maka perpustakaan Desa “ Ibu Pertiwi “ Desa Pejambon kecamatan Sumberrejo kab. Bojonegoro semakin menggeliat dengan segala aktifitasnya untuk memperoleh simpati dari masyarakat agar senang datang sebagai pengunjung di Perpustakaan Desa.
Langkah yang dilakukan oleh pengurus Perpustakaan Desa “ ibu pertiwi “ Desa Pejambon dalam upaya menjalankan management dengan cara bekerja sama dengan 4 sekolahan di desa Pejambon yaitu SDN Pejambon dan MI Al-Irsyad sekaligus dengan TK, RA dan Paud untuk datang diperpustakaan Desa sebagai pengunjung dengan jadwal 1 minggu sekali.
Kata kepala desa Pejambon ABD.ROKHMAN bahwa pemerintah Desa berupaya maksimal agar kedepan masyarakat sadar bahwa perpustakaan Desa adalah gudangnya ilmu dan membaca adalah kuncinya.
Selain jadwal 1 minggu sekali untuk Sekolahan yang ada di desa Pejambon, perpustakaan Desa juga menjadwal rutin setiap tanggal 1 dan 15 pada kegiatan Arisan dan pertemuan rutin ibu ibu PKK untuk datang diperpustakaan desa guna meningkatkan ilmu pengetahuan tentang keahlian memasak, menanam dan ilmu tentang membuat kerajinan daur ulang dan home industry lainya.
“ Disamping melayani pengunjung yang datang di perpustakaan, Rencana kedepan Relawan Perpustakaan Desa juga menerapkan layanan jemput bola dengan mendatangi tempat tempat strategis seperti warung ,Taman Pendidikan Alquran dan majelis ta’lim ( tahlilan ) agar nantinya perpustakaan Desa ibu pertiwi benar benar menjadi sumber ilmu bagi masyarakat Desa “ kata lina Ernawati ketua yang setiap harinya sebagai guru TK di RA Islamiyah Pejambon Sumberrejo.
Para pengunjung disamping dapat membaca dengan nyaman di perpustakaan mereka juga bisa bermain internet dengan gratis ( Free Wifi ), dengan fasilitas yang telah memadai.
semoga mnjadi awal yg baik. kalau boleh mnambahkan unt memjukan minat pembaca bisa disiasati mnambahkan mading yg berisi tentang puisi, lukisan, cerpen, pesertanya bebas bisa dari SD SMP SMA / Mahasiswa.
kalau ada dana lebih dari desa mungkin 3 bulan sekali di adakan lomba karya mading terbaik dan hadiahnya dari dana desa.
nnti untuk karya terbaik bisa dirangkum dan dijadikan buku utuk di konsumsi masyarakat.