1. ODF ( Open defecation Free )
Pada indicator ini desa pejambon telah mendapat setifikat ODF pada 7 Februari tahun 2011 dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dengan Sertifikat Nomor :440/ 30 / KEP/ 412. 13/2011
Selanjutnya setelah mendapat sertifikat tersebut pemerintah Desa tetap terus berupaya menjaga dan merawat program tersebut dengan serius dan konsisten. Dan itu dibuktikan dengan masih adanya anggaran pada APBDesa tahun 2016 ini untuk perawatan MCK umum dan stimulant warga baru yang belum mempunyai WC, karena warga tersebut termsuk warga KSK baru.
Ditahun 2016 ini Desa Pejambon mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 7.400.000 untuk perbaikan 2 MCK umum dan Bantuan 1 Closed dan 2 deker kepada 6 warga KSK baru.
No. | Jumlah Penduduk | Jumlah KSK | KSK yang mempunyai jamban | KSK yang belum mempunyai jamban/Numpang | Ket Tahun |
1 | 2109 | 534 | 529 | 5 | 2013 |
2 | 2128 | 532 | 528 | 4 | 2014 |
3 | 2137 | 531 | 529 | 2 | 2015 |
4 | 2139 | 533 | 531 | 2 | 2016 |
Foto Kang Yoto peletakan WC pertama di rumah warga dan data ODF |
2. SANITASI NON ODF
A. saluran pembuangan air limbah ( SPAL )
Desa Pejambon dalam rangka implementasi gerakan desa sehat dan desa cerdas mempersiapkan lebih serius. Dan melaksanakan indicator parameternya satu persatu.
Diawali tahun 2013 s/d 2015 program Berkelanjutan pembangaunan Saluran Pembangunan Air Limbah ( SPAL ) telah menuntaskan sepanjang 350 m.
Sedangkan pada APBDesa tahun 2016 ini pemerintah Desa telah menyediakan anggaran sebesar Rp. 105.150.000 dengan rencana target capaian 170 m.
Program SPAL ini dibuat berkelanjutan dengan harapan selama 5 tahun kedepan program ini akan menuntaskan SPAL di desa Pejambon selesai terutama saluran pembuangan air limbah di sepanjang jalan lingkungan Desa.
Disamping itu nantinya Penuntasan pada setiap rumah agar mempunyai Saluran Pembuangan Air Limbah pada lingkungan Rumah masing-masing dan juga adanya IPAL pada setiap Home Industri Desa.
NO | JUMLAH KK DAN KSK | Jumlah Rumah memiliki SUMUR | Jumlah Rumah memiliki TCT | jumlah Rumah memiliki tempat sampah | Jumlah Rumah memiliki SPAL | TAHUN | Keterangan |
1 | KK 706/ 534 | 515 KSK | 52 | 110 | 534 | 2014 | 2014 |
2 | 719/ 531 | 523 KSK | 65 | 150 | 531 | 2015 | 2015 |
Pembuatan SPAL |
B. Pengadaan tempat sampah
Bentuk kepedulian pemdes terhadap kebersihan lingkungan diwilayah desa pejambon, sangat tidak diragukan karena disamping menata SPAL juga memperhatikan Tempat sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan agar masyarakat tidak buang sampah sembarangan yang berakibat lingkingan kotor, dan itu terbukti adanya Alokasi anggaran pada APBDesa tahun 2016 ini sebesar Rp. 10.400.000,- guna pembangunan 3 tempat sampah BOX ( kotak ) dengan ukuran 2 x 1.5 m, tempat sampah kering dan basah dan 20 tempat sampah deker.
Selain membangun tempat Sampah Pemerintah Desa melalui Poskesdes juga membuat program beramal dengan Sampah dikandung maksud dana dari penjualan Sampah dibantukan kepada ibu melahirkan sebagai bentuk peduli Sosial.dan program ini sebagai kepedulian Pemerintah Desa dalam menangani kebersihan Lingkungan.
3. ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKA KEMATIAN BALITA
Pada program ini Pemdes bersama sama dengan Bidan desa dan Tim kesehatan Desa melakukan sosialisasi kepada para pasangan usia subur dan pendampingan terhadap ibu hamil beresiko tinggi dengan cara membentuk TIM pendamping ibu hamil dengan SK Kepala Desa.
Adapun Metode yang diambil adalah :
- mendatangi dor to dor guna memberi penyuluhan langsung.
- mengumpulkan para ibu hamil untuk di beri pengarahan, aserta dilakukan pemeriksanaan secara teratur oleh Bidan Desa, sesuai tahapan dan juga memberi pengertian betapa pentingnya hidup sehat untuk menjaga kehamilan.
- melakukan senam ibu hamil di balai desa yang dipandu langsung oleh bidan desa.
- Adanya Pendampingan Kepada Ibu hamil beresiko tingi jika ada.
Memang pada program ini pemdes mengalokasikan anggaran sedikit namun patut kita contoh bahwa tidak pada besarnya anggaran ukuran dari keberhasilan program namun lebih menonjol pada semangat dan komitmen tim Kesehatan Desa.
Data Bidan Desa 2015
a | Jumlah Ibu hamil | 32 |
b | Jumlah Ibu Melahirkan | 31 |
c | Jumlah bayi lahir hidup | 30 |
d | Angka Kematian Bayi 0 – 1 tahun | 1 |
e | Angka kematian ibu (Melahirkan, bersalin, nifas) | 0 |
Foto senam kelas ibu hamil dan sosialisasi pasangan usia subur |
4. BALITA KURANG GIZI
Penanggulangan bayi kurang gizi di desa pejambon sangat patut dicontoh, karena di desa ini kita telah menerapkan beberapa metode dalam pengentasan balita kurang gizi diantaranya melalui PMT yang dilakukan tiap bulan oleh Petugas POSYANDU pada saat timbang berat badan balita.
sehingga dari kegiatan itu dapat terpantau berapa jumlah balita yang kurang gizi,dilihat dari perkembangan tiap bulannya.
Disamping PMT, Posyandu juga mempunyai program PD ( Positif Deviance ) dengan sasaran balita yang selalu menurun berat badan dan gizinya atau lebih dikenal BGM ( balita dibawah garis merah ), balita diberi makanan tambahan bergizi selama 10 hari berturut turut sampai 6 bulan dalam rangka mengembalikan berat badan dan gizi balita.
Selain PMT dan PD di Posyandu ada juga kegiatan PMT untuk anak sekolah dengan harapan percepatan pengentasan Gizi buruk lebih efesien dan cepat karena anak merupakan asset bangsa yang harus disehatkan.
Untuk tahun 2016 pemdes mengalokasikan anggaran untuk kegiatan tersebut melalui POSYANDU sebesar Rp. 17.221.400.
Data tahun 2015
a | Jumlah balita | 137 |
b | Jumlah balita kurang gizi (gizi buruk dan gizi kurang) | 13 |
c | Jumlah POS Gizi | 1 |
Foto keg. Posyandu, PD, data jumlah balita desa pejambon dan klasifikasinya |
5. LANTAI RUMAH SEHAT
Program ini merupakan unggulan desa Pejambon, karena desa pejambon telah menempatkan program ini sebagai program prioritas desa.
Diawali adanya pendataan Rumah tidak layak Huni ( RTLH ) atau Rumah warga yang berlantai Tanah tahun 2015. kemudian Pemdes pejambon memulai program lantai Rumah sehat dalam bentuk program bantuan stimulant Plesterisasi Rumah warga, yang mana sasaranya adalah warga yang rumahnya masih berlantai tanah mendapat bantuan 6 sak semen, 1.5 m3 koral, dan 1.5 m3 pasir cor dengan sasaran Ruang Tamu berukuran 4 kali 6 m.
Dan Alhamdulillah pada tahun 2015 desa pejambon mengentaskan rumah berlantai tanah sejumlah 38 rumah.
Dari data 202 rumah yang masih berlantai tanah direncanakan pada tahun 2016 ini Pemdes akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 92.933.000 untuk mendanai pelaksanaan kegiatan Lantai Rumah sehat dengan sasaran 70 Rumah.
Karena program ini berkelanjutan maka diperkirakan 4 tahun kedepan Warga Desa Pejambon akan tuntas tidak ada lagi rumah penduduk yang berlantai tanah.
No | Jumlah KSK | Jumlah Rumah Lantai permanen | Jumlah rumah berlantai tanah | Rumah Sasaran program Plesterisasi | Jumlah Rumah Lantai Tanah | Ket tahun |
1 | 534 | 332 | 202 | 0 | 202 | 2013 |
2 | 532 | 332 | 202 | 0 | 202 | 2014 |
3 | 531 | 331 | 202 | 38 | 164 | 2015 |
4 | 533 | - | - | - | - | 2016 |
Foto Program Mesterisasi |
6. LINGKUNGAN SEHAT
Pada program lingkungan sehat desa pejambon mengalokasikan anggaran untuk kegiatan Reboisasi dn penanaman bunga Bougenvil di sepanjang jalan menuju Kantor Desa dan penanam pohon jeruk pada lingkungan RT 11 dan 12.
Juga penanaman pohon mahoni di sepanjang jalan Poros desa, semua ini dilakukan dalam rangka menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Untuk kegiatan ini pada tahun 2016 pemdes mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 6.000.000,-.
No | Desa | jumlah KK dan KSK | Jumlah sumur | Jumlah Sumber air | jumlah kegiatan perlindungan | jumlah unit pengolahan sampah | jumlah industri kecil memiliki IPAL | ket Tahun |
1 | Pejambon | 706/534 | 515 | 0 | 1 unit | 14 | 2014 | |
2 | Pejambon | 719/531 | 523 | 0 | 1 Unit | 14 | 2015 |
Foto Lingkungan Desa Pejambon |
7. KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN
Program jaminan kesehatan di desa pejambon telah maksimal keberadaanya, karena dari berbagai sudut jaminan kesehatan telah dilakukan oleh warga pejambon sebagai bentuk apresiasi terhadap program GDSC.
Diantaranya kepesertaan jaminan kesehatan yang paling menonjol adalah BPJS kesehatan yang mana warga desa yang terdaftar Jamkesmas semua telah menjadi anggota BPJS kelompok PBI.
Juga kepesertaan Jaminan Kesehatan BPJS dari jalur umum juga sudah banyak warga yang ikut, dari jumlah penduduk 2118 sudah lebih dari 250 orang ikut jaminan kesehatan BPJS disamping warga juga ada yang ikut program jaminan kesehatan swasta lainya.
a. | Peserta Jamkesda Kabupaten/Kota | 226 Jiwa |
b. | Peserta Jamkesda Propinsi | 31 Jiwa |
c. | Peserta JKN | : |
1. Penerima bantuan Iuran (PBI) | 1064 Jiwa | |
2. Pegawai Negeri TNI, Polri, Pensiunan | - | |
3. Jamsostek dan badan usaha | - | |
4. Mandiri | - |
8. KEPESERTAAN KB
Program KB di desa pejambon telah berjalan mulai dari tahun 1978 dibuktikan dengan adanya pengangkatan Tenaga Sub PPKBD dan PPKBD di desa Pejambon.
Dari data yang di himpun oleh petugas di desa pejambon bahwa warga desa sudah mengikuti program KB 100 % artinya mulai dari pasangan usia Subur hingga pasangan Suami istri pra Lansia telah mengikuti KB dengan beberapa pilihan alat kontrasepsi.
Untuk kegiatan ini Desa pejambon telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 8.400.000,- untuk operasipnal dan insentif Sub PPKBD dan PPKBD.
Disamping itu adanya data keluarga Binaan yang ikut KB dari BKB, BKR, BKL, dan juga adanya UPPKS sebagai program stimulant agar semua warga Binaan bisa menambah Pendapatan Tahun 2015 melalui usaha yang bina oleh kelompok masing-masing.
Data jumlah warga menggunakan alat kontrasepsi
Foto Peserta KB |