Pejambon-bjn.desa.id Rakor Pembangunan Desa tahun 2016 tanggal 8 Maret 2016 bertempat di Pendopo Kabupaten Bojonegoro, ini tidak seperti biasanya kali ini kegiatan cukup menarik untuk diketahui oleh masyarakat luas, karena kegiatan Rakor kali ini dihadiri Seluruh Forpimda, langsung oleh Pimpinan instansi masing – masing mulai Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan SKPD, Juga lima camat dari masing-masing kecamatan peserta Rakor. Yaitu Camat Sumberrejo, Kepohbaru, Kanor, Sugihwaras, Bourno, juga Pimpinan Kajari, Ketua PN, Kapolres, Dan Dandim 0813 Bojonegoro.
Para peserta Rakor sangat antusias mengikuti kegiatan mulai dari awal sampai penutupan, karena materi yang diberikan sangatlah variatif dan terkesan tidak monoton untuk di dengarkan, sehingga para Kades, Sekdes, BPD, dan Kapoldes, dari 5 Kecamatan begitu serius dan sesekali disisipi tertawa karena materi yang disampaikan terkesan lucu tapi mendidik.
Para Forpimda Masing-masing memberi pengarahan dan sambutan yang layak dan patut untuk di simak menjadi sebuah Pelajaran bagi para peserta RAKOR tersebut, dan ada banyak hal yang harus kita ketahui untuk dijadikan pedoman demi pelayanan prima kepada masyarakat.
Sesuai Tema Rakor Pembangunan, beliau Kang Yoto Bupati Bojonegoro menyampaikan dalam pidatonya bahwa dalam pelaksanaan Pembangunan kalian jangan menjadi kepala desa seperti Tukang cukur semua dilakukan sendiri, uangnya diterima sendiri, dibelanjakan sendiri, dilaporkan sendiri, dalam pelaksanaan Pembangunan sehingga apa yang ada didesa itu Perangkat yang lain tidak tahu.
Untuk itu kata kangyoto dalam menjalankan Pembangunan di desa agar menjadi sukses, ada 3 hal yang perlu diperhatikan oleh para aparat Pemerinthan Desa, yaitu :
- Suksesi Rencana Pembangunan
- Suksesi Ketertiban dan keamanan Desa
- Suksesi Pengelolaan keuangan Desa.
Tiga konsep diatas adalah kunci dalam pelaksanaanya agar aparat Pemerintah Desa tetap dipercaya masyarakat tapi tidak dihukum, dan juga pemerintah Desa tidak mendapat SUN ( Surat Utang Negara ) dari Kementerian keuangan karena kita kerja sudah tepat, cepat, dan bermanfaat.
Berikut sambutan dari Kajari Bojonegoro, kenali hukum jahui hukuman dengan kunci belajar dan mematuhi hukum.karena kata Kajari, tidak keberhasilan saya jika memenjarakan banyak orang, tapi tidak banyak orang yang dipenjara itu baru prestasi kinerja saya.
Memang kalimat diatas sangatlah tingi unsur Edukasinya, karena jika dikabupaten ini tidak banyak kasus hukum yang dijumpai berarti warga Bojonegoro sudah sadar hukum.
Tapi jika harus terpaksa ada Aparat pemerintah yang terkena kasus hukum mohon maaf kata Kajari, itu bukan maksud kami, tapi kelalaian yang sedang dialami oleh para Aparat desa sehingga harus diproses hukum kata kajari Bojonegoro.
Juga Tak kalah menarik sambutan dan pengarahan dari Kapolres Bojonegoro, bahwa Pembangunan didesa akan terhambat dalam pelaksanaanya jika TimWork di desa tidak kompak. Dan Timwork yang dimaksud oleh Kapolres Bojonegoro tersebut adalah :
- Aparat Pemerintahan Desa
- Babinkamtibmas ( Kapoldes ) Istilah julukan untuk babinkamtibmas Desa dari KAPOLDA Jatim.
- Babinsa.
Disamping harus kompak dan selalu kordinasi, Timwork tersebut juga harus ada Inovasi dan kreativitas dalam pelaksanaan pembangunan di Desa, adapun Inovasi antara lain dengan menerapkan konsep CHANGE Yaitu :
- Charity yaitu melayani masyarakat dengan kasih saying
- No Katakan tidak pada yang berbau KKN.
- Go Proaktif dengan segala kegioatan demi suksesnya pembangunan tersebut.
- Empaty Peduli terhadap sesuatu dan merasa memiliki dengan program pembangunan.
Karena jika Timwork itu kompak dan saling komunikasi maka sukses yang akan diraih, sehingga tidak akan muncul pemikiran Demagogig yaitu pemikiran yang selalu mempermasalahkan hal-hal kecil dan suka mencari kesalahan orang lain dan melupakan hal – hal besar terhadap kinerja orang lain.
Memang pangarahan dan pidatonya kebagian paling belakang namun namanya ketua adalah orang yang dituakan maka beliau Bpk. Siyoto Ketua Pengadilan Negeri Bojonegoro dalam memberikan pengarahan sangatlah bisa diterima akal, karena pengalaman beliau yang sudah matang.
Seperti yang disampaikan Ciri-ciri orang yang mahu berubah adalah orang yang selalu mencari jalan keluar, namun jika orang tersebut tidak mahu berubah justru selalu mencari-cari alasan, untuk menutupi perilakunya.
Juga tak kalah menarik yang disampaikan ketua PN Bojonegoro, Dalam agama islam disebutkan bahwa manusia itu diciptakan dari tanah, jika tanah bahan kita itu tanah yang baik maka ya baiklah kita, namun jika kita diciptakan dari Tanah sengketa maka kita selalu menjadi orang yang suka sengketa terus. Dan itu membuat tertawa para hadirin. Soal kebenaran wallohu a’lam.
Disamping hal lucu disampaikan pula oleh ketua PN Bojonegoro, bahwa ciri-ciri pekerja professional adalah :
- Kerjanya Cepat artinya kerja selalu aktif dan sesuai waktu yang ditentukan
- Kerjanya Tepat artinya semua pekerjaan dilakukan tepat waktu, sasaran.
- Bermanfaat artinya apa yang dilakukan bermanfaat untuk orang lain.
Nah… jika diresume atau disimpulkan semua pengarahan dan sambutan dari FORPIMDA bahwa dalam pelaksanaan Pembangunan didesa ada 3 hal yang patut diperhatikan :
- Perencanaan pembangunan yang baik, agar pelaksanaan terarah dan efesien sehingga pekerjaan bisa dilakukan dengan baik karena adanya ( Planing ) perencanaan yang baik.
- Optimalisasi keuangan atau anggaran, sebagaimana disampaikan bahwa anggaran yang ada didesa harus diupayakan untuk dikelola dengan baik sesuai peraturan dan undang-undang. Sehingga mulai dari Perencanaan, peñatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban semua sesuai Peraturan.
- Control dan evaluasi semua kegiatan pembangunan didesa bersama-sama masyrakat agar pelaksanaan pembangunan bisa transparan, akuntabel, dan Partisipatif. By Kim Aj.