Pejambon-bjn.desa.id – Banyak hal yang dialami oleh pemerintah desa Pejambon kecamatan Sumberrejo setelah menjadi desa terbuka disamping banyak tamu yang datang untuk penelitian dan kajian, ada juga Tamu yang berminat datang untuk mengambil dokumen dengan kegiatan shooting, seperti yang dilakukan oleh NGO Bojonegoro Intitut ( BI ) Senin 10 juli 2017.
Kegiatan shooting ini bertajuk “Menuju Revolusi Data“ dari data manual menuju Digitalisasi atau aplikasi, seperti Data Dawis yang dulu dilakukan oleh ibu ibu dengan cara manual kini sudah beranjak ke aplikasi Data Dawis dan smartphone.
Banyak yang diliput oleh tim dari Bojonegoro Institut pada shooting Film tersebut, diantaranya bagaimana proses pendataan dari manual ke aplikasi, mulai Dawis tingkat RT, Rw, Dusun dan Dasawisma Desa, dan abagaimana pengambilan data menggunakan Smatrphone dari rumah kerumah oleh tim Dawis Desa Pejambon.
Kata Saiful huda atau pria yang biasa disapa AW selaku manager dari Bojonegoro Institut “bahwa pembuatan film Revolusi data bertujuan untuk pendekatan baru dalam pendataan dan pengelolaan data melalui digitalisasi, sehingga akurasi dari data dapat dipertanggungjawabkan “.
Masih kata AW saat wawancara dengan redaksi melalui telephon bahwa pembuatan film ini juga bertujuan untuk Kampaye di forum OGP internatioanal yang diharapkan nanti diputar pada saat kongres OGP international di USA , dan Desa pejambon kecamatan sumberrejo Bojonegoro menjadi pilihan, karena Revolusi data merupakan salah satu Rencana aksi Open government Partnership kabupaten Bojonegoro.
“Kami sangat mengapresiasi terhadap kegiatan Revolusi data, dengan adanya Revolusi data melalui aplikasi digitalisasi , maka data Pemerintah Desa pejambon menjadi akurat dan anggaran menjadi Efesien,“ .kata ABD.ROKHMAN kepala Desa Pejambon.saat wawancara dengan Tim dari Bojonegoro Institute