Semua pembangunan dari pusat maupun daerah nantinya akan bermuara di desa yang dirasakan oleh warga desa. Hal inilah yang membuat arah pembangunan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dilakukan dengan pembangunan berbasis desa.
Untuk mengenalkan hal ini, Bupati Bojonegoro, Suyoto, memaparkan program ini pada workshop Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Kamis (13/11/2014) kemarin. Peran serta KIM dianggap sangat besar untuk menyukseskan pembangunan berbasis desa di Bojonegoro.
‘Tak ada Kabupaten miskin, yang ada hanyalah kabupaten yang salah urus,” ujarnya saat memateri peserta yang dari 32 KIM berbasis IT di Bojonegoro.
Desa Sehat harus memenuhi delapan indikator yakni Open Defecation Free (ODF), Sanitasi non ODF, Angka Kematian Ibu – Angka Kematian Bayi, Balita Kurang Gizi, Lantai Rumah Sehat, Lingkungan Sehat, Kepesertaan JKN, dan Kepesertaan KB.
Salah satunya, KIM Akses Jaya dari Desa Pejambon, Kecamatan Sumberejo yang berhasil berperan serta mewujudkan desanya menjadi Desa Sehat. “Untuk menggali aspirasi dari warga, KIM bersama Pemerintah Desa menggelar dialog terbuka setiap tanggal 1 dan 15 yang kami beri nama “Piye Apik’e”, terang Rian, salah satu aktivis KIM Akses Jaya.
Tak sampai disitu saja, KIM ini juga mensosialisasikan semua program pemerintah yang menyangkut kesejahteraan warga baik melalui blog desa maupun secara langsung. “Tak jarang kami juga mengundang narasumber dari dinas terkait untuk menginformasikan langsung dan memberi masukan seperti soal pertanian dan kesehatan,” imbuhnya.