Pejambon-bjn.desa.id – Batik Bojonegoro Tembus pasar Nasional dan pelan pelan mulai merambah Luar negeri.
Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M. Ridwan melalui WA kepada Redaksi Website Desa Pejambon selesai mengadakan acara Gelar Seni Budaya dan Pariwisata Bojonegoro yang diadakan Rutin setiap tahun di Anjungan Jatim TMII Jàkarta, yang tahun ini dilakukan pada hari Minggu 27/08/2017.
Ada beberapa acara yang disajikan pada saat Gelar seni budaya dan Pariwisata diantaranya Fashion show Batik Bojonegoro yang diperankan oleh duta pariwisata Bojonegoro dengan tema ” The Beauty Of Batik Bojonegoro “.
Kami merasa puas dan sangat senang dengan motif batik Bojonegoro dan setelah acara ini akan saya bawa ke Malasya untuk saya perkenalkan kepada warga di sana. bahwa di Infonesia ada batik bagus dari Bojonegoro yang mempunyai ciri dan kearifan lokal yang tidak dimiliki daerah lain “. Kata disainer kondang Martini Suarsa perancang busana yang memandu jalanya fashion show.
Motif batik Bojonegoro diantaranya Pari Sumilak, Sata Gondo Wangi, Parang dahono Munggal, Mliwis Mukti, Sekar Jati, Parang Lembu Sekar Rinambat, Gatra Rinonce, Rancak Tengul dan Jagung Midji Emas.
Selain fashion show Bojonegoro juga menyuguhkan pesona Tata Rias Pengantin yang dipresentasikan oleh perias Joko Parikesit yang mengambil tema ” Pinjung Iras Putri ”
Disamping menampilkan fashion show dan pesona tata rias pengantin, Bojonegoro juga menyuguhkan kesenian khas wayang tengul dan turut hadir sang maestro wayang tengul Bojonegoro Mbah Santoso yang meragakan langsung bagaimana cara pembuatan wayang tengul dengan hasil pahatannya yang laris manis diminati pengunjung dan pada saat itu juga mbah Santoso mendapat penghargaan dari TMII karena hasil karyanya telah masuk museum Wayang TMII Jakarta.
Acara Gelar seni budaya dan kuliner ini dikunjungi oleh ribuan masyarakat Jatim khususnya masyarakat Bojonegoro yang tergabung dalam Komunitas GUYUB dan mereka antusias untuk melihat bagaimana seni dan budaya daerahnya ditampilkan, sekaligus sambil menikmati Kuliner khas Bojonegoro sebagai obat kangen masakan desa dari Tanah kelahiranya.